Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunjungi Krapyak, Syekh Abdul Aziz Ingatkan Urgensi Fiqh dan Keutamaan Al-Quran

Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta mendapat kehormatan ketika Syekh Abdul Aziz asy-Syahawi al-Husaini berkunjung. “Ketika kami mendengar rencana kedatangan beliau ke pondok, kami sangat senang dan bahagia,” ungkap KH. Afif Muhammad atas nama keluarga besar Pondok Pesantren Al-Munawwir, dalam acara Muhadloroh dan Ijazah Ammah (Al-Quran dan Fiqh) pada sabtu (23/07) sore lalu.

Bagiamana tidak begitu senang, menurut Kiai Afif, kunjungan orang alim adalah keberkahan. Syekh Abdul Aziz adalah guru besar mazhab Syafii di Universitas Al-Azhar Mesir. Karena itu, keluarga Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak menyambut dengan suka cita kedatangan beliau. “Kami tidak mampu mengungkap kebahagiaan ini. Kedatangan Syekh adalah kemuliaan bagi kami,” kata Kiai Afif dengan bahasa Arab dalam acara tersebut.

Sementara itu, dalam mauizahnya, Syekh Abdul Aziz menerangkan tentang urgensi mempelajari ilmu fiqh. Memang macam-macam ilmu itu sangat banyak, tetapi umur manusia tidak akan cukup untuk mempelajari semuanya. Karena itu, menurutnya, manusia wajib memulainya dengan ilmu yang paling penting. Itulah ilmu fiqh. “Karena ilmu fiqh selalu dibutuhkan dalam setiap hal. Dan fiqh bisa mencakup seluruh dimensi ibadah,” tuturnya dengan bahasa arab di depan ratusan hadirin.

Misalnya, jika manusia mempunyai harta berlimpah, maka ia wajib mengetahui zakat apa yang harus dilakukannya, berapa ukurannya, dan kepada siapa zakat itu diberikan. Menurut Syekh Abdul Aziz, di situlah peran ilmu fiqh. Fiqh dapat membenarkan ibadah manusia dan sebaliknya, jika tidak mengetahui fiqh, ibadah manusia bisa tidak sah walaupun itu tidak disengaja. Syekh Abdul Aziz mencontohkan orang-orang yang haji atau umroh. Walau secara kasat mata, mereka nyata-nyata pergi ke Makkah, tetapi bisa saja ibadah haji atau umrohnya tidak sah jika tidak sesuai ilmu fiqh. “Karena itu, wajib bagi muslim untuk mempelajari ilmu fiqh, mempelajari ilmu yang membetulkan ibadahnya. Bahkan juga untuk diajarkan pada anak-anak kecil,” tutur ulama kelahiran 1945 itu.

Selain itu, Syekh Abdul Aziz juga menjelaskan tentang keutamaan Al-Quran. Menurutnya, siapa pun yang menghafal Al-Quran dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, ia seakan-akan diliputi nubuwwah, seperti seorang nabi, hanya saja ia tidak diberi wahyu.

Tetapi, menurutnya, Al-Quran juga bisa mencelakakan. Ini terjadi jika seseorang memperlakukan Al-Quran secara tidak baik, meremehkannya, dan menjadikannya hanya di “punggung” belaka. Apalagi bagi para penghafalnya, Al-Quran bisa menjadi beban yang berat jika hanya dibangga-banggakan dengan menghafalnya. Itu serupa keledai yang membawa banyak kitab tapi tak mengamalkan kandungannya. Syekh Abdul Aziz lalu mengutip nasehat dari Sayyid Ibrahim:

“Wahai penghafal Al-Quran, jangan bahagia hanya dengan menghafalnya, sampai engkau melihat apakah engkau sudah mengamalkannya atau belum”.

Kontributor: Mas Ahmad Zamzama

Editor: Ahmad Khoiruddin

Leave a Comment

0.0/5