Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Habib Habibi : Kelahiran Nabi Muhammad Adalah Anugerah Terbesar Manusia

 kelahiran Nabi Muhammad

Habib Habibi bin Fauzi Al-Athas menjelaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad adalah anugerah terbesar yang Allah berikan kepada manusia, khususnya orang-orang yang beriman. Hal itu sesuai dengan Surah Ali Imran ayat 164.

Penjelasan ini disampaikan Habib Habibi pada acara maulid Nabi Muhammad yang diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek L di Mushola Al-Mubarok, pada ahad (09/10).

“Allah sendiri yang mengatakan, bahwa Allah memberikan nikmatnya kepada orang-orang yang beriman, yaitu ketika Allah mengutus seorang rasulullah kepada mereka,” terang Habib Habibi malam itu.

Habib Habibi menegaskan orang-orang percaya mulanya berada dalam kesesatan. Kemudian rasulullah diutus dengan mengemban tiga tugas sebagaimana tersurat dalam ayat tersebut. Pertama , membacakan ayat-ayat Allah dan menjelaskan kebesaran Allah mereka. Kedua, membersihkan jiwa mereka. Ketiga, mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka.

“Orang kalau patuh kepada kanjeng nabi, jiwanya bersih. Orang kalau patuh dengan perintah kanjeng nabi, jiwanya suci,” ungkap Habib Habibi.

Karena ketiga tugas itulah mengapa kelahiran Nabi Muhammad adalah anugerah terbesar manusia. Berkat adanya Nabi Muhammad, manusia meninggalkan kesesatan dan mendapatkan hidayah.

“Kalau bukan karena kanjeng nabi, tidak mungkin kita mengenal Allah; tidak mungkin lisan kita yang kotor bisa membaca firman Allah.”

Oleh karena itu, manusia perlu mensyukuri kenikmatan yang besar ini. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti membaca sejarah nabi, mengadakan majelis sholawat, menyelenggarakan makan-makan, menyumbangkan uang, dan lain sebagainya. Itu semua tidak lain untuk menampakkan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad.

“Karena orang yang menampakkan bahagia atas kelahiran nabi itu tidak akan celaka. Contohnya adalah Abu lahab yang azabnya diringankan setiap hari senin,” jelas Habib Habibi.

Reporter : Ahmad Zamzama NH

Editor : Ahmad Khoiruddin

Leave a Comment

0.0/5