Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jangan Merasa Sendiri “Youll Never Walk Alone”

Sumber: https://www.liverpoolfc.com/history/honours

oleh Rifqi Dzulfikar

Manusia merupakan mahluk sosial yang secara alami membutuhkan interaksi, dukungan, dan hubungan dengan orang lain. Kita cenderung mencari kebersamaan, memiliki keinginan berbagi pengalaman, emosi, dan ide kepada sesama. Dalam hal ini, interaksi sosial dapat membantu kita tidak merasa sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita memelihara hubungan yang positif dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kaum perantau, jamak kali mengalami kesepian, tantangan, sekaligus pengalaman unik. Walaupun mereka meninggalkan lingkungan yang akrab, hidup di perantauan ternyata dapat menambah pengalaman atas budaya, bahasa, dan norma sosial baru. Kadang-kadang pula, di perantauan bisa menjadi peluang untuk pertumbuhan pribadi, pembelajaran, dan memperluas wawasan.

Sayangnya, rasa kesepian karena tinggal jauh dari rumah atau tanah air mereka juga akan mereka rasakan. Ketika seseorang berada di perantauan, terkadang sulit untuk menemukan pengganti interaksi sosial dan dukungan yang biasanya diperoleh dari keluarga dan teman-teman di rumah. Kesepian di perantauan bahkan dapat diperparah oleh perbedaan budaya, bahasa, dan norma sosial, yang membuat seseorang sulit terhubung dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu ditambah tuntutan pekerjaan atau studi yang memperkuat rasa kesepian.

Penting bagi seseorang yang kesepian di perantauan untuk mencari cara mengatasinya. Caranya, salah satunya, yakni mencari teman baru, bergabung dengan komunitas lokal atau kelompok sosial, menjaga hubungan dengan orang-orang di tanah air melalui teknologi komunikasi, seperti panggilan video atau media sosial. Dukungan emosional dan sosial dari orang lain, baik dekat maupun jauh, dapat membantu mengurangi tingkat kesepian dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.

Dari penjabaran di atas, penulis menganggap bahwa merantau merupakan aktivitas yang banyak menambah wawasan. Oleh karena itu, jangan sampai kesepian menghantui kita. Dari sini penulis menganggap bahwa hidup bukanlah sendirian. Argumen ini terinspirasi dari lagu “You’ll Never Walk Alone”, chant klub sepak bola Inggris dari kota Mersyside yang populer dengan nama Liverpool FC. Dari sejarahnya, lagu ini ditulis oleh Oscar Hammerstein II dan disusun Richard Rodgers. Awalnya, lagu ini dibuat sebagai sebuah pertunjukkan musikal berjudul Carousel yang dirilis di Amerika Serika pada tahun 1945. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya tahun 1963 lagu tersebut melonjak ngehits di Inggris, setelah Gerry and The Pacemakers memopulerkan lagu “You’ll Never Walk Alone”.

Dari pandangan penulis, lagu “You’ll Never Walk Alone” merupakan pengingat kita bahwa hidup di dunia, jangan pernah merasa sendiri. Lagu ini pula yang dinyanyikan Nettie Fowler untuk menghibur Julie Jordan saat Billy Bigelow, suaminya, meninggal akibat upaya perampokan yang gagal.           

Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita tidak boleh merasa tidak punya siapa-siapa di dunia ini. Allah SWT menciptakan bumi, bukan hanya manusia seorang, melainkan tumbuhan dan hewan. Di samping itu, Allah SWT juga menciptakan jin, malaikat, dan bidadari yang termaktub dalam firman Allah Al-Qur’an, Surat Al-Jinn: 01:

قُلۡ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ ٱسۡتَمَعَ نَفَرٞ مِّنَ ٱلۡجِنِّ فَقَالُوٓاْ إِنَّا سَمِعۡنَا قُرۡءَانًا عَجَبٗا 

“Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: Telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Qur’an), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah Al-Qur’an yang menakjubkan.” (Al-Jinn: 01)

وَٱلۡمُرۡسَلَٰتِ عُرۡفٗا  ١ فَٱلۡعَٰصِفَٰتِ عَصۡفٗا  ٢ وَٱلنَّٰشِرَٰتِ نَشۡرٗا  ٣ فَٱلۡفَٰرِقَٰتِ فَرۡقٗا  ٤ فَٱلۡمُلۡقِيَٰتِ ذِكۡرًا  ٥

“Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya, dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu.” (Al-Mursalat: 01-05)

حُورٞ مَّقۡصُورَٰتٞ فِي ٱلۡخِيَامِ  ٧٢

“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (Ar-Rahman: 72)

Leave a Comment