PP Al-Munawwir Komplek L tuntas selanggarakan Pekan Taaruf Santri 2024. Acara yang berlangsung sejak Kamis (20-06) sampai Ahad (23-06) dan diikuti oleh 20-an santri baru.
Sebelum itu, para santri ditugaskan meminta tanda tangan kepada santri-santri lama dalam rangka perkenalan diri. Tradisi ini menjadikan santri berani mengenal lingkungan barunya.
Pekan Taaruf Santri ini diisi dengan penyampaian materi, lomba-lomba antarsantri, pembaiatan, dan sesi penampilan praktik fiqh, dan ditutup mauizah hasanah oleh Dr. M. Thoifur.
Ustaz Thoifur pada malam penutupan (23-06) menyampaikan pesan kepada santri untuk meyakini semua ilmu berasal dari Allah, “jangan mendikotomi ilmu,” sambung beliau. Santri juga perlu belajar dari Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah kamusnya alam semesta.
“Dengan belajar dari Al-Qur’an, akan tampak yang ada di sekeliling kita, tampak hukum-hukum semesta.” Tutur Beliau mengingatkan santri.
M. Affan Nur Hafidz, Ketua Panitia Pekan Taaruf 2024 mengatakan pada tahun ini tema yang diangkat seputar budaya santri sebagai penjaga krisis moral, “Santri ternyata bisa bersaing seperti yang lain. Lewat adanya kegiatan yang menunjukkan kekompakan,” sambungnya.
Affan juga menambahkan bahwa Pekan Taaruf Santri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Peserta yang mengikuti hanya berjumlah 20-an, sedangkan tahun sebelumnya mencapai 40-an santri. Hal itu, katanya, disebabkan jadwal Pekan Taaruf Santri yang lebih dulu dari penerimaan mahasiswa baru.
“Banyak yang mengundurkan diri karena tidak jadi kuliah di Jogja,” tuturnya.
Di samping itu, Islahul Amri, salah satu peserta Pekan Taaruf Santri menyatakan dirinya senang sekaligus cape karena jadwal Pekan Taaruf Santri yang padat. Ia berharap dapat menjadi bagian dari keluarga besar Ponpes Al-Munawwir Komplek L.
Islah mengatakan Pekan Taaruf Santri tahun ini terasa kurang karena belum melaksanakan sowan-sowan secara penuh ke semua Kiai. Hal itu dikarenakan beberapa pengasuh komplek di Al-Munawwir sedang pergi melaksanakan haji.
“Semoga tahun depan (sowan) terlaksana sehingga lebih jauh mengenal tentang Al-Munawwir.
Fahri Reza Muhammad