Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran NU Di Dalam Dunia Pendidikan

NU
Foto : Shutterstock

Kyai Haji Hasyim Asy’ari merupakan sosok ulama yang bergelar pahlawan nasional. Tebuireng adalah pesantren yang didirikannya dan menjadi salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Melalui pendidikan, beliau berusaha mencerdaskan masyarakat dan melawan penjajahan. Pendidikan yang beliau terapkan kelak menjadi dasar bagi para santrinya ketika membangun dan mengajar di lembaga pendidikan. Selain itu, dengan pendidikan pula beliau banyak mewariskan ilmu keagamaan, tak heran apabila hampir seluruh umat islam di Indonesia mengenal beliau.

Selain mewariskan ilmu keagamaan, beliau juga mewariskan organisasi. Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang beliau bentuk. Satu pekan yang lalu organisasi ini merayakan satu abadnya. Bertahannya NU sampai saat ini tidak terlepas dari peran pendidikan. Dari pendidikanlah organisasi ini mampu melahirkan generasi penerus yang kelak akan melanjutkan perjuangan  ulama dan pahlawan terdahulu. Berikut merupakan peran NU di dalam dunia pendidikan.

Mencerdaskan Masyarakat 

Mengabdi kepada umat merupakan tujuan didirikannya organisasi ini. Salah satu bentuk pengabdiannya ialah mendidik umat, melalui cara ini diharapkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Berbagai upaya melalui jalur pendidikan telah dilaksanakan oleh organisasi ini dalam rangka untuk mencerdaskan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pendidikan NU tidak mengenal umur, baik itu anak kecil maupun orang tua semuanya mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Tetapi ada beberapa hal yang berbeda ketika kita mendidik anak-anak, kita akan membuat lembaga pendidikan, sedangkan ketika mendidik orang tua, kita akan membuat sebuah tempat untuk mewadahi orang  tua tersebut seperti kumpulan atau organisasi.

Muslimat merupakan kumpulan ibu-ibu anggota organisasi NU. Pengajian menjadi salah satu agenda rutin yang biasa dilaksanakan di suatu tempat seperti masjid, langgar, bahkan rumah anggota muslimat itu sendiri. Secara otomatis dengan diadakannya pengajian rutinan ini, diharapkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan hubungan tali silaturahmi yang erat. 

Menjaga Tradisi Keilmuan 

Salah satu ciri khas dari organisasi ini ialah memegang teguh tradisi keilmuan. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan NU memiliki cara tersendiri untuk mengajarkan tradisi keilmuan kepada peserta didik. Tulisan Jawa pegon merupakan salah satu tradisi keilmuan yang dilestarikan oleh lembaga pendidikan NU. Tulisan ini digunakan santri untuk memaknai kitab kuning yang berbahasa arab. Selain itu, ada pula sorogan yang menjadi hal paling menonjol dalam pendidikan NU di mana program ini tidak ada di lembaga pendidikan pada umumnya. Sorogan merupakan kegiatan membaca dan menerangkan kitab kuning dihadapan sang guru. Dengan demikian pemahaman peserta didik terhadap suatu kitab dapat diketahui langsung oleh guru.

Melestarikan Budaya

Budaya adalah kekayaan bangsa yang tidak bisa dimaterialkan. Sebagai negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau, tidak heran jika Indonesia memiliki keberagaman budaya dan adat istiadat yang harus dilestarikan. Seiring dengan perubahan zaman, masuknya budaya barat yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia mengakibatkan budaya kita terancam. Mendidik generasi muda merupakan hal utama yang dapat kita lakukan untuk membentengi budaya kita dari pengaruh budaya luar. 

Lembaga pendidikan NU adalah jawaban dari permasalahan budaya di negeri kita. Dalam pelaksanaannya ada beberapa program yang diajarkan kepada peserta didik, seperti pencak silat, wayang, jawa pegon, adab kepada orang tua, dan lain-lain. Program seperti inilah yang seharusnya dikembangkan oleh setiap lembaga pendidikan, dengan program ini diharapkan budaya kita yang kaya ini tetap terjaga dengan baik.

Melahirkan Generasi Penerus 

Ribuan lembaga pendidikan NU menjadi angin segar bagi kalangan umat islam.  Harapannya, para alumni dapat berperan aktif di masyarakat dan bisa menyebar di berbagai bidang, tidak semua lulusan pesantren harus menjadi kyai, ustadz, tetapi harus ada dari kalangan santri yang menjadi politisi, pebisnis, dokter, dan lain-lain. Kehadiran santri di berbagai bidang kehidupan (pekerjaan atau profesi) diharapkan bisa membawa pengaruh positif dengan cara membimbing orang di sekitarnya supaya bisa menjadi lebih baik. 

Dari masa ke masa, organisasi NU selalu melahirkan banyak tokoh yang berperan penting bagi bangsa dan agama. Ini menjadi salah satu bentuk keberhasilan lembaga pendidikan NU dalam mendidik peserta didiknya bahkan di setiap desa terdapat tempat mengaji anak-anak dan diasuh oleh seseorang yang alumni pondok pesantren NU. Jadi, sudah tidak diragukan lagi bahwa generasi NU akan terus hadir dan menjadi generasi yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Dengan demikian, jelas bahwa pendidikan memiliki peran penting bagi NU maupun sebaliknya. Hal ini sesuai dengan kalimat yang tertulis dalam karya Ki Darmaningtiyas bahwa, ”Jika kau membuat rencana untuk setahun, tanamlah padi. Jika kau membuat rencana untuk sepuluh tahun, tanamlah pohon. Jika kau membuat rencana untuk seumur hidup, didiklah manusia.” (Pepatah Cina). Pentingnya pendidikan dalam kehidupan menjadi dorongan bagi kita untuk berperan aktif. Meskipun sekadar mengajar satu dua orang, setidaknya kita sudah menyampaikan sedikit ilmu kepada orang lain dan diharapkan orang tersebut dapat mengamalkan ilmu yang kita sampaikan dengan baik sehingga menjadi ladang pahala yang mengalir bagi kita.


Penulis : Ahmad Najiullah

Leave a Comment

0.0/5