Di tengah derasnya arus informasi tentang konflik Palestina-Israel. Santri seringkali dihadapkan dengan berbagai aspek yang membuat mereka harus menentukan sikap dalam Pusaran Konflik Palestina-Israel ini. Tentunya, sebagai individu yang dididik dalam lingkungan pesantren dengan berbagai nilai-nilai baik keagamaan dan kemanusiaan, santri bisa bersikap serta berperan dalam permasalahan ini.
Dalam memandang permasalahan, seorang santri terlebih dahulu dapat membangun pemahaman yang mendalam tentang akar masalah konflik Palestina-Israel. Ini melibatkan kajian sejarah, politik, dan sosial yang komprehensif. Santri harus memahami bahwa konflik ini tidak hanya sekadar pertikaian agama saja, namun ada juga mengenai konflik wilayah, kekuasaan, dan kemanusiaan. Dengan pemahaman yang kuat, santri dapat menghindari pandangan sempit dan bersikap lebih objektif dalam menilai situasi.
Di tengah pusaran konflik Palestina-Israel ini, penting juga bagi santri untuk menyuarakan keadilan dan hak asasi manusia. Para santri dapat menggunakan berbagai platform untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Mulai dari ceramah, tulisan, atau media sosial. Santri dapat berkontribusi dengan membangun kesadaran tentang dampak dari konflik yang sedang terjadi dan perlunya perlawanan terhadap penjajahan di atas muka bumi.
Kemudian, santri dapat memainkan peran aktif dalam mempromosikan ruang-ruang dialog antaragama dan antarkelompok. Santri dapat mengorganisir kegiatan bersama pemuka agama lainnya untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik di antara berbagai kelompok masyarakat serta mendorong pengambilan sikap untuk mendukung perdamaian dalam pusaran konflik Palestina-Israel. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya mencari solusi damai dan menolak kekerasan.
Selanjutnya, keterlibatan santri dalam kegiatan kemanusiaan sangat penting. Konflik Palestina-Israel telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari penduduk Palestina. Santri dapat berpartisipasi dalam penggalangan dana dan program bantuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meringankan penderitaan mereka.
Tidak lupa, melalui jalur langit. Santri juga harus senantiasa mendoakan warga Palestina yang mayoritas beragama Islam. Qunut Nazilah yang telah dicontohkan oleh para masyayikh Nahdlatul Ulama sejak dahulu, jangan sampai dilupakan. Kita bisa mengikuti jejak para guru terdahulu dalam mengawal perjuangan rakyat Palestina. Mendoakan merupakan salah satu bentuk kepeduliaan dan dukungan terhadap perjuangan mereka.
Terakhir, penting bagi seorang santri untuk mengembangkan sikap yang inklusif dan toleran. Dalam menghadapi konflik yang melibatkan perbedaan agama, budaya, dan sejarah, santri dapat menjadi pelopor perdamaian dengan mempromosikan pemahaman dan toleransi antarumat beragama. Mereka dapat mengajarkan nilai-nilai toleransi, menghormati perbedaan, dan bekerja sama dengan semua pihak untuk mencapai tujuan bersama yaitu perdamaian dan keadilan.
Dengan berbagai sikap di atas, dalam pusaran isu konflik Palestina-Israel seorang santri memiliki peran yang sangat strategis. Dengan memahami kompleksitas konflik, mempromosikan perdamaian melalui dialog, serta terlibat dalam kegiatan kemanusiaan, santri dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif. Melalui pendekatan yang berbasis nilai-nilai Islam, santri dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi konflik.
*Penulis: Ajie Prasetya