Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ulasan Buku Fokus Isi dan Makna Al-Qur’an: Menyelami Kemukjizatan Al-Qur’an

Isi dan Makna Al-Qur’an
cover buku
Judul Buku: Fokus Isi dan Makna Al-Qur’an
Penulis: T.H. Thalhas
Penerbit: Galura Pase, Jakarta Selatan
Tahun Terbit: 2008
Cetakan: Pertama, Juni 2008
Jumlah Halaman: xiv + 366 halaman
Reviewer: Affandi Maulana Firdaus

Al-Qur’an sebagai mukjizat, yang berupa kitab suci tentu terdapat banyak bahasan yang bisa menjadi pedoman hidup umat manusia. Dalam bukunya yang berjudul Fokus Isi dan Makna Al-Qur’an , TH Thalhas menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk utama bagi seluruh umat manusia ( hudan linnas). Al-Qur’an merupakan petunjuk ke jalan yang lurus bagi umat manusia guna menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 

Di dalamnya termuat berbagai dasar aturan hukum yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Al-Qur’an juga mengandung motivasi dan sugesti untuk menginvestigasi alam semesta ini dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, yang masih cukup banyak belum tersentuh dan terjamah oleh kalangan cendekiawan, baik muslim maupun nonmuslim secara kontekstual (Thalhas, 2008, hlm 257)

Al-Qur’an merupakan inspirator utama dalam mengarahkan dan membina kehidupan umat manusia (Thalhas, 2008, hlm 258). Seluruh ayat dalam kitab suci Al-Qur’an penuh dengan tanda-tanda atau bukti-bukti tentang Allah Yang Mahahebat, yang dengan kehebatan-Nya wujudlah alam semesta beserta makhluk-makhluk yang berada di dalamnya.

Sudah terbukti sejak dahulu, ajaran Islam banyak menyumbang ilmu pengetahuan di berbagai disiplin ilmu. Sebut saja Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Khaldun, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan lain-lain adalah pelopor ilmu pengetahuan pada masa keemasan Islam. Para ilmuwan tersebut mempelajari dan memperluas ilmunya berdasarkan pesan-pesan ayat Al-Qur’an yang berkeyakinan bahwa ilmu yang universal adalah bersumber pada wahyu ilahi (hlm. 258). 

Sesuai dengan pembahasan di atas, salah satu pembahasan buku tersebut adalah subbab yang berjudul “Inspirasi Dasar Ayat Al-Qur’an di Bidang Ilmu Pengetahuan”. Kata ilmu dalam berbagai bentuk yang disebutkan dalam Al-Qur’an ada 854 kali. Di dalam Al-Qur’an, aspek ilmu pengetahuan tidak dijelaskan secara rinci. Al-Qur’an hanya menggambarkan secara global (ijmal), dan tugas manusialah menguraikan ilmu-ilmu tersebut.

Dalam buku ini, penulis lebih menekankan tentang isi pembahasan Al-Qur’an dalam bidang ilmu pengetahuan. Penulis memberi tahu bacaan ayat yang menjadi dasar dalam ilmu pengetahuan tersebut beserta terjemahan ayatnya. Penulis membagi ilmu pengetahuan yang terdapat dalam Al-Qur’an menjadi tiga puluh jenis, antara lain yaitu

  1. Administrasi (38 ayat),
  2. Antropologi (17 ayat),
  3. Arsitektur (26 ayat),
  4. Astronomi (24 ayat),
  5. Bahasa (5 ayat),
  6. Biologi/Ilmu Hayat (67 ayat),
  7. Demografi (18 ayat),
  8. Ekonomi/Perdagangan (55 ayat),
  9. Eskatologi (186 ayat),
  10. Etika/Akhlak (16 ayat),
  11. Fisika (19 ayat),
  12. Geografi (43 ayat), 
  13. Geologi (13 ayat),
  14. Hidrologi (27 ayat),
  15. Hukum/Syari’ah (35 ayat),
  16. Kedokteran/Kesehatan (16 ayat),
  17. Kesenian/Musik (29 ayat),
  18. Kimia (21 ayat),
  19. Komunikasi/Dakwah (28 ayat), 
  20. Matematika (54 ayat),
  21. Mineralogi (14 ayat),
  22. Pariwisata (Rihlah) (17 ayat),
  23. Pendidikan (84 ayat),
  24.  Pertanian (51 ayat),
  25. Politik/Pemerintahan (53 ayat),
  26. Psikologi (62 ayat),
  27. Sejarah/Tarikh (132 ayat),
  28. Sosiologi (47 ayat),
  29. Teknologi/Teknik (15 ayat),
  30. Teologi/Ushuluddin (96 ayat).

Kelebihan dan Kekurangan

Setelah membaca buku Fokus Isi dan Makna Al-Qur’an, terdapat beberapa kelebihan dibanding buku sejenis. Buku ini menjelaskan secara rinci tentang pokok pembahasan beserta dalilnya, sehingga pembaca lebih mudah mencari dasar hukum yang tercantum dalam nash Al-Qur’an. Pada Bab VII (hlm. 343), terdapat tabel dan lampiran yang berisi nama surah, makna, jumlah ayat, dan urutan surat, baik menurut mushaf atau menurut nuzul (turunnya ayat). Hal itu lebih memudahkan pembaca untuk mempelajari Al-Qur’an.

Di samping itu, kekurangan buku ini yakni ditemukan beberapa penulisan bahasa yang terbolak-balik dalam penggunaannya. Itu mengakibatkan pembaca agak berpikir dalam memahami tulisan tersebut. Selain itu, mungkin lebih baik jika setelah penyebutan nash Al-Qur’an yang menjelaskan bidang keilmuan, ditambahkan penafsirannya agar lebih memudahkan pemahaman bagi pembaca. 

Menyelami isi dan makna Al-Qur’an adalah sebuah usaha luar biasa. Segala yang bersumber dari Al-Qur’an tidak akan lekang sepanjang zaman. Maka sudah seharusnya para cendekiawan muslim lebih menggalakkan lagi studi tadabbur kandungan makna dan isi dalam Al-Qur’an.

Editor : Fahri Reza

Leave a Comment