Gambar 1: Romo KH. M. Munawwar Ahmad, Pengasuh PP Al Munawwir Komplek L |
Komplek L – Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek L mengadakan acara Haflah Akhirussanah dan pembukaan Pengajian Khusus Ramadhan (PKR) pada Kamis Malam Jumat, 1 April 2020 / 19 Sya’ban 1442 H.
Sebelum acara ini dimulai, terlebih dahulu diadakan acara rutin Jam’iyyah Usbu’iyyah Maulid Al- Barzanji yang dibacakan oleh petugas dari blok Ndalem Atas. Baru setelah acara selesai, pada pukul 20.00 WIB acara Haflah Akhirusannah dan Pembukaan Pengajian Khusus Ramadhan (PKR) akhirnya dimulai.
Haflah akhirussanah ini merupakan acara yang menjadi program kerja dari Madrasah Salafiyyah IV Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek L sekaligus menutup kegiatan belajar mengajar Madrasah Diniyyah tahun ini.
Setahun yang lalu, tepatnya tahun 2020, kegiatan ini tidak dilaksanakan karena kedatangan pandemi. Di tahun ini pun, acara tetap dilaksanakan namun bersifat terbatas dan hanya diikuti oleh kalangan internal saja. Meskipun demikian, para santri tetap menyambut riang. Setelah dibuka oleh MC, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Al Qur’an oleh santri Komplek L.
Lalu, diadakan pengumuman pemenang sekaligus pembagian juara dari perlombaan classmeeting yang diadakan oleh pihak Madrasah Diniyyah. Acara classmeeting meliputi lomba bulutangkis, voli, tenis Meja dan praktik fiqih yang sudah dilaksanakan seminggu sebelum acara penutupan ini.
Gambar 2: Pembagian Hadiah Classmeeting |
Setelah selesai pembagian hadiah, acara dilanjutkan dengan sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Rektor Madrasah Salafiyyah IV, Taufik Ilham. Dalam kesempatan tersebut, Kang Taufik menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh santri yang telah menyukseskan program madrasah diniyyah. Dalam kegiatan belajar mengajar madrasah tahun ini memang berlangsung singkat sekitar hanya 6 bulan dikarenakan santri baru diperkenankan kembali bertahap di pesantren sekitar akhir tahun 2020. Tak lupa, pesannya kepada seluruh santri supaya selalu semangat dalam belajar dan mengaji sebab masa muda merupakan waktu yang tepat untuk belajar.
Gambar 3: Taufik Ilham, Rektor Madrasah Diniyyah Salafiyyah IV |
Sambutan kedua berasal dari perwakilan Asatidz, Ustadz Ahmad Fauzi. Beliau dalam sambutannya mengajak kepada seluruh santri untuk selalu semangat dalam belajar meskipun di keadaan apapun. Hal ini juga termasuk mencoba menjadikan diri lebih baik lagi ke depan terutama dalam segi mengaji. Tambahnya, beliau menjelaskan bahwa pesantren merupakan tempat yang cocok untuk belajar sehingga jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan ini.
Gambar 4: Ustadz Fauzi, Pengajar Madrasah Diniyyah |
Selesai prosesi sambutan, dilaksanakan pembagian syahadah kepada para santri kelas Robi’ Angkatan 2020. Pembagian syahadah ini sebagai bukti telah menyelesaikan rangkaian kelas madrasah dan tugas akhir. Pada bagian ini, penyerahan syahadah dibagikan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Komplek L, Romo KH. Muhammad Munawwar Ahmad.
Gambar 5: Romo Yai Beserta Wisudawan Kelas Robi’ |
Kemudian, acara selanjutnya adalah mauidzoh hasanah sekaligus pembukaan Pengajian Khusus Ramadhan (PKR) oleh beliau, KH. Muhammad Munawwar Ahmad. Pada kesempatan kali ini, beliau mengapresiasi Madrasah Diniyyah yang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan kegiatan di tengah keterbatasan, lalu beliau pun mendoakan para wisudawan.
‘’Meskipun sudah diwisuda, tetapi mengaji tidak ada habisnya. Semoga apa yang didapatkan oleh para santri bisa bermanfaat,’’ beliau membuka mauidzoh.
Setelah berpesan dan mendoakan wisudawan, beliau mengingatkan kepada seluruh santri bahwasanya bulan Ramadhan sudah sangat dekat.
‘’Mari saya mengajak diri sendiri dan kita semua, menjelang 12 hari Ramadhan maka persiapkan diri, mental, fisik, untuk menyambutnya.’’
Beliau melanjutkan bahwa Ramadhan ini merupakan bulan yang penuh berkah. Seperti apa kata Rasulullah kalau kalian tahu fadhilah Ramadhan, maka kalian ingin seluruh bulan di tahun itu adalah Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan penuh berkah karena di bulan tersebut diturunkannya Al Quran juga terdapat lailatul qadar. Bahkan di bulan Ramadhan, pahala dilipatgandakan sehingga sayang untuk terlewatkan.
Dalam ceramahnya, beliau menyoroti tradisi pengajian Ramadhan di pesantren. Nderes sampai malam dan gaung pengajian yang tidak berhenti seharian merupakan salah satu ciri khas dan tradisi pesantren yang perlu dilestarikan.
‘’Tahun kemarin aktivitas dan riangnya Ramadhan tidak terdengar. Sekarang santri jangan sampai kendor dalam mengaji, di awal kencang dan di akhir loyo. Kita semua harus memaksimalkan dengan mengaji dan nderes Al Quran sebanyak-banyaknya. Ini kalau bisa tidak hanya di kegiatan selama bulan puasa saja,’’ tambah beliau.
Kesampingkan dahulu kepentingan duniawi di dalam bulan ini, fokus hanya untuk beribadah dan mengaji. Pesan lainnya, jangan lupa juga untuk memperhatikan kesunahan, seperti sahur. Santri harus tetap menjalankan kesunahan dalam bulan puasa ini.
Termasuk dalam menyiapkan fisik, beliau mencontohkan Rasulullah yang memakruhkan puasa di atas tanggal 15 Sya’ban. Hal ini bukan tanpa alasan, jika tubuh sudah jor-joran dalam puasa di hari sebelumnya dikhawatirkan nantinya akan drop dan mengganggu aktivitas di bulan puasa. Kecuali hal ini (berpuasa di atas 15 Sya’ban) sudah menjadi rutinitas dalam hidup.
Setelah menyampaikan mauidzoh, beliau pun membuka secara resmi kegiatan Pengajian Khusus Ramadhan (PKR) tahun 2021 M/ 1442 H sekaligus menutup acara pada malam hari tersebut dengan doa.